Politik

Perang Gaza Dinilai Resmi Tamat Setelah Pembebasan Sandera, Kata Trump

Jakarta, 15 Oktober 2025 — Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump menyampaikan bahwa konflik bersenjata antara Israel dan Hamas di Gaza telah resmi berakhir setelah kelompok Hamas membebaskan sandera-sandera terakhir. Menurut Trump, momen itu menjadi titik balik yang membawa harapan baru bagi kedua belah pihak.
Pernyataan tersebut menggambarkan optimisme bahwa babak luka dan kekerasan selama dua tahun terakhir kini memasuki tahap baru: pemulihan dan rekonsiliasi.

Kronologi Kesepakatan dan Pertukaran Tahanan
Gencatan Senjata & Pertukaran

Kesepakatan antara Israel dan Hamas dimediasi oleh AS, Mesir, Qatar, dan Turki. Dalam kerangka kesepakatan tersebut:

Hamas membebaskan sandera-sandera terakhir warga Israel yang telah lama ditahan.

Sebagai imbalan, Israel melepaskan hampir 2.000 tahanan Palestina serta sejumlah narapidana dan tahanan Gaza.

Pertukaran ini merupakan tahap kunci dari kesepakatan perdamaian sementara yang telah diupayakan selama berbulan-bulan.

Pengumuman tentang pembebasan sandera itu memicu gelombang emosi dan kegembiraan di Israel, khususnya di Tel Aviv, di mana para keluarga dan pendukung berkumpul menunggu momen bersejarah ini
Topik terkait tata kelola Gaza, keamanan, pemulihan infrastruktur, dan peran fizikal dalam mendamaikan wilayah menjadi agenda utama.

Sementara itu, beberapa pihak skeptis menyatakan bahwa konflik belum benar-benar usai. Misalnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut bahwa meskipun ada gencatan senjata, akar masalah Palestina–Israel masih jauh dari terselesaikan.

Tantangan Praktis

Fase pasca-konflik menghadirkan tugas berat:

Pemulihan infrastruktur
Kerusakan luas di Gaza akibat kekerasan selama dua tahun memerlukan dana besar dan waktu lama untuk rekonstruksi.

Keamanan dan pemantauan
Integrasi kekuatan keamanan baru atau penegakan aturan misil dan senjata perlu dilakukan agar konflik tidak terjadi ulang.

Politik dan pemerintahan lokal
Pertanyaan tentang siapa yang akan mengisi pemerintahan Gaza dan bagaimana peran Hamas ke depan menjadi titik rawan.

Keadilan dan pertanggungjawaban
Penanganan kasus pelanggaran hak asasi selama konflik, serta pemulihan korban sipil yang terdampak.

Kenapa Trump Menekankan Momen Ini sebagai Prestasi Besar

Trump memanfaatkan momentum pembebasan sandera sebagai puncak diplomasi luar negerinya. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini — hasil mediasi internasional berskala besar — bisa menjadi “kesepakatan terbesar” dalam kariernya. Ia juga menyebut bahwa perdamaian di Gaza bisa menjadi pijakan bagi normalisasi hubungan lebih luas di Timur Tengah, termasuk kemungkinan dialog dengan Iran.
The Guardian

Meski optimisme tinggi, Trump juga menyatakan bahwa meski perang berakhir secara resmi, tantangan nyata masih akan terus muncul. Ia menyebut bahwa Hamas mungkin diberikan peran sementara dalam menjaga stabilitas wilayah Gaza, dalam periode transisi.
Reuters

Bagi kawasan Timur Tengah, kesepakatan ini berpotensi menjadi katalisator mendorong diplomasi baru, normalisasi antar negara Arab-Israel, dan upaya perdamaian lebih luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *