9 Fakta Tragis Bus Karyawan RS Bina Sehat Usai Wisata ke Bromo
Probolinggo, Jawa Timur — Rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember yang hendak kembali usai liburan ke Gunung Bromo mengalami kecelakaan maut di jalur menurun Probolinggo, Minggu, 14 September 2025. Bus pariwisata yang mereka tumpangi kehilangan kendali akibat rem blong, menyebabkan delapan orang tewas dan puluhan luka-luka. Berikut sejumlah fakta penting dari tragedi menyayat ini.
1. Rem Blong Diduga Pemicu Awal
Bus pariwisata bernomor polisi P 7221 UG diduga mengalami rem blong saat menuruni turunan dari jalur Boto, Kecamatan Lumbang, Probolinggo. Sopir, Albahri, menyebut bahwa ”angin rem langsung habis” membuat rem tangan jadi satu-satunya upaya terakhir — yang juga gagal menghentikan laju bus.
2. Penumpang Berjumlah 55 Orang
Bus membawa sebanyak 55 penumpang, sebagian besar adalah karyawan dan keluarga dari RS Bina Sehat Jember. Rombongan berangkat sejak Sabtu malam dan dijadwalkan pulang setelah wisata.
3. Benturan Parah Menghancurkan Kaca Depan dan Samping
Impak dari kecelakaan sangat keras hingga membuat kaca depan dan samping bus hancur. Beberapa penumpang bahkan sampai terlempar keluar bus. Sopir sempat meminta kondektur untuk pindah ke belakang karena merasakan kerusakan rem makin parah saat menanjak menuruni turunan.
4. Suara “Dar Dar” Sebelum Tubrukan
Warga sekitar melaporkan mendengar suara keras “dar dar” saat bus melaju sangat cepat dari arah Bromo menuju Probolinggo. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa bus sudah kehilangan kemampuan rem saat melintas di jalur menurun.
5. Satu Keluarga Ringankan Duka Besar
Korban meninggal termasuk satu keluarga, yaitu suami, istri, dan anak bungsu mereka. Hendra Pratama (37), istrinya Wardatus Soleha (35), serta putri mereka Aiza Fahrani Agustin (7) menjadi bagian dari korban yang tewas.
6. Seorang Anak Menjadi Yatim Piatu
Anak sulung dari keluarga tersebut tidak ikut dalam rombongan saat kecelakaan. Karena itu, dia menjadi yatim piatu sekaligus kehilangan orang tua dan adiknya dalam satu peristiwa.
7. Status WhatsApp Terakhir Menyentuh Hati
Paman korban, Taufik Hidayah, menceritakan bahwa pagi hari sebelum kecelakaan, keluarga korban masih mengunggah foto bersama di Bromo lewat WhatsApp. Namun beberapa jam kemudian, datang kabar duka bahwa bus yang mereka tumpangi kecelakaan. Jenazah keluarga tersebut dimakamkan di Desa Serut, Kecamatan Panti, Jember.
8. Proses Penyidikan Masih Berlangsung
Polisi Resor Probolinggo dan unit TAA (Traffic Accident Analysis) dari Ditlantas Polda Jawa Timur telah dikerahkan untuk menyelidiki lebih lanjut. Penyidik masih memverifikasi apakah rem blong memang penyebab utama, atau ada faktor lain terkait kondisi teknis bus, medan jalan, ataupun kemungkinan human error.
9. Identitas Korban Meninggal
Dari delapan korban yang tewas, berikut beberapa identitas yang telah terkonfirmasi:
- Bella Puteri Kayila Nuryati (10), Jember
- Hesti Purwa Wredamaya (39), Jember
- Hendra Pratama (37), Jember
- Wardatus Soleha (35), Jember
- Aiza Fahrani Agustin (7), Jember
- Arti Wibowati (34), Jember
- Nasha Azkiya Nayyara (14), Jember
- Desi P, Jember
Jenazah telah dievakuasi dan dimakamkan di lokasi domisili masing-masing, sesuai permintaan keluarga korban.
Dampak & Refleksi
Kecelakaan ini membuat duka mendalam terutama karena para korban adalah tenaga kesehatan — mereka yang biasanya merawat orang lain kini justru menjadi korban tragedi. Berikut beberapa hal yang menjadi sorotan:
- Keamanan armada dan perawatan berkala: Kondisi rem bus yang diduga blong menunjukkan kemungkinan kurangnya perawatan atau pengawasan teknis terhadap kendaraan, terutama armada wisata atau pariwisata.
- Medan menurun dan turunan berbahaya: Jalan menurun di Bromo memang terkenal curam dan berbahaya jika kendaraan tidak dalam kondisi optimal. Kecepatan dan kondisi teknis menjadi faktor sangat kritis.
- Prosedur evakuasi dan fasilitas kesehatan: Banyak korban luka-luka dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, memerlukan pertolongan cepat dan fasilitas yang memadai. Dipergunakannya ambulans banyak dan koordinasi medis sangat penting dalam situasi seperti ini.
- Trauma sosial dan psikologis: Keluarga korban mengalami kehilangan besar, terutama anak yang tiba-tiba kehilangan orang tua dan adiknya. Momen status WhatsApp terakhir menunjukkan betapa cepat kebahagiaan bisa berubah tragedi.
Kesimpulan
Liburan ke Bromo yang semula membawa kebahagiaan bagi karyawan RS Bina Sehat Jember berakhir dengan tragedi memilukan. Diduga rem blong menjadi pemicu utama, 55 penumpang mengalami dampak dari insiden ini — delapan orang tewas, termasuk satu keluarga lengkap, dan puluhan luka-luka.
Proses penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan sebab benar-benar teknis atau ada faktor lain. Harapan besar bahwa keluarga korban mendapatkan kejelasan, agar tak hanya sebagai duka, tetapi pembelajaran agar tak terulang tragedi serupa.
