HyperOS 3 Resmi Meluncur: Desain Baru, AI Lebih Cerdas, dan Fitur Super Island
Jakarta — Xiaomi kembali membuat gebrakan di dunia perangkat lunak dengan merilis HyperOS 3, sistem operasi terbarunya yang diklaim membawa pengalaman paling halus, cerdas, dan terintegrasi di seluruh ekosistem perangkat.
Diluncurkan di Beijing awal Oktober 2025, HyperOS 3 menghadirkan kombinasi antara kecerdasan buatan (AI), tampilan visual baru, dan konektivitas lintas perangkat yang jauh lebih dalam.
Melalui sistem ini, Xiaomi berusaha memperkuat visinya sebagai perusahaan smart ecosystem yang tidak hanya memproduksi smartphone, tetapi juga menghubungkan mobil, TV, laptop, dan perangkat rumah pintar dalam satu ekosistem yang sinkron.
Tampilan Baru, Desain yang Lebih Manusiawi
Salah satu perubahan paling mencolok di HyperOS 3 adalah desain antarmuka (UI) yang lebih halus dan adaptif. Xiaomi menyingkirkan tampilan kaku ala MIUI dan menggantinya dengan gaya visual yang lebih lembut, dengan warna pastel dan efek transparan mirip kaca.
Desain baru ini juga menampilkan ikon tiga dimensi yang responsif terhadap cahaya, menjadikan tampilan layar terasa hidup dan dinamis.
“HyperOS 3 adalah hasil evolusi filosofi desain kami: dari sekadar sistem, menjadi ruang hidup digital,” ujar Lu Weibing, Presiden Xiaomi Group, dalam presentasinya.
Super Island: Inspirasi dari Notifikasi Dinamis

Fitur baru yang paling banyak menyita perhatian adalah Super Island, panel interaktif di bagian atas layar yang berfungsi menampilkan status aplikasi secara real-time.
Konsep ini mirip dengan Dynamic Island milik iPhone, tetapi Xiaomi mengembangkannya lebih jauh: pengguna dapat menyesuaikan bentuk, ukuran, dan fungsinya sesuai preferensi.
Super Island bisa digunakan untuk menampilkan panggilan masuk, navigasi, pemutar musik, hingga status pengisian daya — semua dalam tampilan animatif yang halus dan interaktif.
Fitur ini juga mendukung split information view, memungkinkan dua aktivitas tampil bersamaan di satu ruang notifikasi.
XiaoAi Semakin Cerdas dan Kontekstual

Asisten virtual XiaoAi kini menjadi pusat inovasi HyperOS 3. Didukung oleh model bahasa besar (LLM) internal Xiaomi, XiaoAi kini mampu memahami konteks percakapan dengan lebih baik.
Misalnya, ketika pengguna berkata “Saya ingin bersantai,” XiaoAi dapat secara otomatis menyalakan musik lembut, mengatur pencahayaan, dan mengaktifkan mode fokus di ponsel.
Lebih jauh, XiaoAi kini terintegrasi langsung dengan Xiaomi Smart Home dan mobil listrik SU7, memungkinkan pengguna mengontrol seluruh perangkat hanya lewat satu perintah suara.
Sistem ini bahkan bisa belajar dari kebiasaan pengguna — dari rutinitas tidur hingga pola konsumsi daya harian.
HyperConnect 2.0: Sinkronisasi Antarperangkat

Melalui HyperConnect 2.0, HyperOS 3 menghapus batas antara smartphone dan perangkat lain dalam ekosistem Xiaomi.
File dapat dikirim antarperangkat dengan kecepatan hingga 250 MB/s, sementara fitur cross-device clipboard memungkinkan pengguna menyalin teks di ponsel dan menempelkannya langsung di laptop atau tablet.
HyperConnect juga memungkinkan multi-device camera, di mana pengguna bisa menggabungkan kamera dari dua perangkat Xiaomi untuk merekam video dari dua sudut berbeda secara bersamaan — fitur yang ditujukan bagi kreator konten.
Performa Lebih Halus dan Hemat Daya

HyperOS 3 dibangun di atas fondasi HyperKernel, sistem inti ringan yang dikembangkan Xiaomi untuk meningkatkan efisiensi perangkat.
Sistem ini menggunakan algoritma AI untuk mengatur prioritas aplikasi dan konsumsi daya secara dinamis, menghemat energi hingga 20 persen dibanding HyperOS versi sebelumnya.
Xiaomi juga mengoptimalkan sistem penyimpanan agar tidak melambat meski sudah digunakan bertahun-tahun. Dalam pengujian internal, ponsel dengan HyperOS 3 diklaim tetap stabil setelah 48 bulan penggunaan tanpa degradasi signifikan pada kecepatan baca-tulis.
Keamanan dan Privasi yang Diperkuat

Xiaomi menekankan bahwa keamanan menjadi prioritas utama di HyperOS 3.
Sistem ini memiliki AI Privacy Guard, fitur yang mendeteksi dan memblokir aplikasi yang mencoba mengakses data sensitif tanpa izin.
Selain itu, pengguna kini dapat membuat sandbox profile — ruang aplikasi terpisah untuk aktivitas kerja, pribadi, dan hiburan — guna mencegah kebocoran data lintas aplikasi.
“Di era AI, keamanan bukan sekadar melindungi data, tapi menjaga identitas digital pengguna,” kata Lei Jun, CEO Xiaomi.
Ketersediaan dan Perangkat yang Mendukung
HyperOS 3 mulai digulirkan secara bertahap untuk perangkat Xiaomi 17 Series, Redmi K70, Pad 7 Pro, dan mobil listrik Xiaomi SU7, sebelum kemudian menjangkau perangkat global pada akhir 2025.
Xiaomi berjanji bahwa seluruh perangkat baru akan datang langsung dengan HyperOS 3 pra-instal, menggantikan sistem MIUI secara penuh.
Para pengguna di Indonesia diperkirakan dapat menjajal sistem ini pada kuartal pertama 2026, menunggu versi global resmi dirilis.
Kesimpulan
Dengan HyperOS 3, Xiaomi berusaha keluar dari bayang-bayang MIUI dan menegaskan identitasnya sebagai perusahaan teknologi ekosistem terintegrasi.
Desain yang lebih lembut, fitur Super Island yang interaktif, serta XiaoAi yang makin cerdas menandai arah baru sistem operasi berbasis AI.
Lebih dari sekadar pembaruan software, HyperOS 3 menunjukkan ambisi Xiaomi untuk menyaingi dominasi iOS dan Android dengan menciptakan pengalaman digital yang lebih personal, kontekstual, dan saling terhubung.
Related Keywords: Xiaomi HyperOS 3, fitur HyperOS terbaru, XiaoAi AI, Super Island Xiaomi