Wakil Kepala BGN Nanik Deyang Menangis Minta Maaf soal Siswa Keracunan MBG
Kilatnews.id – Kasus keracunan makanan bergizi (MBG) yang menimpa ratusan siswa di berbagai daerah terus menuai sorotan. Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Deyang, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas insiden tersebut, Jumat (26/9/2025).
Permintaan Maaf Penuh Emosi
Dalam konferensi pers, Nanik menyampaikan bahwa BGN menyesalkan kejadian ini dan bertanggung jawab penuh atas kelalaian yang menyebabkan puluhan siswa jatuh sakit. “Saya mohon maaf sebesar-besarnya. Kami tidak menyangka program yang seharusnya menyehatkan malah menimbulkan korban,” ujar Nanik sambil menangis.
Nanik menegaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap distribusi MBG, termasuk mekanisme pengawasan bahan pangan, kualitas dapur penyedia, hingga proses penyimpanan.
Respons Pemerintah dan Investigasi
Pemerintah pusat bersama BGN telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab keracunan massal. Sejauh ini, dugaan mengarah pada masalah kontaminasi dalam rantai distribusi makanan.
Kementerian Kesehatan juga turun tangan memastikan seluruh siswa terdampak mendapat penanganan medis yang memadai. Hingga kini, mayoritas siswa sudah membaik, meski beberapa masih dirawat di rumah sakit.
Kritik dan Tuntutan Publik
Kasus ini memicu kritik luas dari masyarakat dan pemerhati pendidikan. Banyak yang menilai bahwa program MBG diluncurkan tanpa persiapan matang, sehingga rawan menimbulkan masalah.
Sejumlah orang tua siswa meminta pemerintah tidak hanya meminta maaf, tetapi juga memberikan kompensasi dan jaminan kesehatan bagi korban.
Evaluasi Program MBG
Program MBG sejatinya diluncurkan dengan tujuan mulia: memberikan asupan gizi seimbang kepada siswa agar mendukung pertumbuhan dan prestasi belajar. Namun, pelaksanaan di lapangan sering kali menghadapi kendala logistik dan standar higienis yang kurang terjaga.
Para ahli gizi menekankan bahwa program ini tidak boleh dihentikan, tetapi harus dibenahi secara serius. “Ini momentum bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem pengawasan pangan sekolah, agar kejadian serupa tidak terulang,” kata seorang pakar gizi.
Kesimpulan
Kasus keracunan MBG menjadi peringatan keras bagi pemerintah tentang pentingnya standar keamanan pangan dalam program berskala nasional. Permintaan maaf emosional Nanik Deyang mencerminkan beratnya beban moral yang dipikul BGN, tetapi langkah konkret perbaikan tetap ditunggu publik.