KriminalitasNews

Viral Bocah SD Tawuran di Makassar, Lempar Bom Molotov Nyaris Bakar Rumah

Makassar kembali diguncang peristiwa tawuran yang memicu keprihatinan publik. Bukan hanya karena aksi kekerasannya, tetapi karena pelakunya adalah anak-anak SD. Lebih mengejutkan lagi, dalam aksi itu mereka menggunakan bom molotov yang hampir saja membakar rumah warga di sekitar lokasi kejadian.


Kronologi Kejadian

Tawuran itu terjadi pada Selasa (17/9/2025) dini hari, di salah satu kawasan padat penduduk di Makassar. Sekelompok bocah SD terlibat bentrokan dengan kelompok lain. Awalnya hanya saling lempar batu, namun situasi berubah mencekam ketika salah satu bocah melempar botol berisi bensin yang sudah disulut api.

Botol tersebut jatuh ke dekat rumah warga, menimbulkan api yang nyaris menjalar ke dinding kayu rumah. Beruntung, warga cepat memadamkan api sehingga tidak terjadi kebakaran besar.


Reaksi Warga dan Aparat

Warga sekitar dibuat kaget sekaligus marah dengan aksi nekat anak-anak tersebut. Banyak yang mempertanyakan dari mana bocah-bocah itu bisa mendapatkan dan meracik bom molotov.

Polisi yang datang ke lokasi langsung membubarkan tawuran. Beberapa bocah diamankan untuk dimintai keterangan, sementara pihak orang tua juga dipanggil untuk bertanggung jawab.

“Kami sangat prihatin, anak-anak usia sekolah dasar sudah terlibat tawuran dengan membawa bahan berbahaya. Ini tidak bisa dibiarkan,” ujar seorang aparat setempat.


Faktor Penyebab

Fenomena tawuran pelajar, termasuk yang melibatkan bocah SD, diyakini dipicu oleh beberapa faktor:

  • Lingkungan pergaulan yang kurang terkontrol.
  • Minimnya pengawasan orang tua.
  • Pengaruh tontonan dan media sosial yang kerap menormalisasi kekerasan.

Dampak Sosial

Kasus ini menambah daftar panjang masalah tawuran pelajar di Indonesia. Jika tidak ditangani serius, tawuran sejak usia dini bisa berkembang menjadi budaya kekerasan yang sulit diputus.

Pakar pendidikan menyebut pentingnya pendidikan karakter sejak dini, serta keterlibatan orang tua dan sekolah dalam mengawasi anak-anak.


Internal Link: Berita Kriminal dan Sosial

Ikuti berita kriminal dan sosial terbaru hanya di kilatnews.id.


Penutup

Kasus bocah SD tawuran dengan bom molotov di Makassar menjadi peringatan keras bagi semua pihak. Tawuran bukan lagi fenomena remaja SMP atau SMA, tetapi sudah merembet ke anak-anak usia SD.

Pemerintah, sekolah, dan orang tua perlu bekerja sama untuk mencegah generasi muda terjerumus dalam lingkaran kekerasan. Karena jika dibiarkan, yang dipertaruhkan bukan hanya masa depan mereka, tetapi juga keamanan masyarakat luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *