Sushila Karki: Profil Perdana Menteri Nepal yang Dipilih Lewat Discord
Kathmandu, Nepal — Pada 12 September 2025, Nepal mencatat sejarah baru: Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung (Chief Justice) Nepal, resmi dilantik sebagai Perdana Menteri interim, terpilih melalui proses pemungutan suara daring yang diselenggarakan lewat platform Discord oleh para demonstran Generasi Z. Wikipedia+3CNBC Indonesia+3Wikipedia+3
Karki, usia 73 tahun, menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai PM Nepal. Penunjukannya mengikuti kerusuhan massal dan demonstrasi anti-korupsi yang menuntut pengunduran diri pemerintah sebelumnya.
Awal Karier & Latar Belakang
- Tanggal lahir & asal: Sushila Karki lahir 7 Juni 1952 di Biratnagar, Distrik Morang, Nepal Timur.
- Pendidikan: Ia menamatkan gelar Sarjana (LLB) dari Universitas Tribhuvan, dilanjutkan studi di Banaras Hindu University.
- Karier hukum: Ia pernah menjabat sebagai hakim di Mahkamah Agung Nepal, termasuk masa jabatan sebagai Ketua Mahkamah Agung dari 2016 sampai 2017.
Proses Terpilihnya Lewat Discord
Protes yang dipimpin oleh generasi muda (Gen Z) memicu penolakan terhadap pemerintahan Perdana Menteri K. P. Sharma Oli, atas isu korupsi dan kekuasaan yang dianggap terlalu lama. Pemerintahan tradisional dianggap kehilangan kepercayaan publik.
Untuk menanggapi keinginan demonstran, diadakan pemungutan suara (voting) dalam komunitas daring melalui Discord, platform komunikasi jarak jauh populer di kalangan generasi muda dan komunitas digital. Dari lima kandidat, Karki mendapatkan suara terbesar.
Pemungutan suara tersebut bukan tindakan resmi dari Parlemen, melainkan respons atas tuntutan publik untuk perubahan cepat. Setelah pilihan publik lewat Discord disepakati, Presiden Nepal Ram Chandra Poudel menetapkan Karki sebagai PM interim berdasarkan Pasal 61 konstitusi. Parlemen federal Nepal kemudian dibubarkan.
Tantangan yang Dihadapi PM Interim Sushila Karki
Sebagai PM interim, Sushila Karki menghadapi sejumlah tugas dan tantangan besar:
- Restorasi kepercayaan publik
Pemerintah sebelumnya dianggap korup dan tidak responsif. Tugas utamanya adalah membangun kembali kepercayaan warga Nepal, khususnya generasi muda yang menjadi motor utama protes. - Menyusun pemerintahan transisi
Pemerintahan sementara bertanggung jawab menyiapkan pemilu umum, menjaga stabilitas politik dan keamanan, serta melaksanakan layanan publik tanpa kekosongan fungsi pemerintahan. - Menjaga independensi institusi hukum
Sebagai mantan Ketua Mahkamah Agung, Karki diharapkan membawa penegakan hukum dan transparansi yang lebih kuat. Penting untuk memastikan bahwa lembaga peradilan tetap independen dari pengaruh politik. - Mengatasi kerusakan akibat protes & kerusuhan
Kerusuhan sebelumnya menyebabkan korban jiwa dan kerugian. Pemulihan fisik dan sosial, termasuk di dalamnya mengatasi luka psikologis masyarakat, akan menjadi bagian dari agenda pemerintahan.
Signifikansi & Relevansi
- Pemimpin Perempuan: Dengan terpilihnya Karki, Nepal memiliki PM perempuan pertama dalam sejarahnya. Ini merupakan langkah penting untuk kesetaraan gender dalam politik.
- Partisipasi Generasi Muda & Teknologi: Pemilihan lewat Discord menandai penggunaan teknologi dan media sosial sebagai instrumen demokrasi langsung oleh warga, khususnya generasi muda. Ini bisa menjadi model baru dalam politik partisipatif global.
- Preseden Politik: Pemerintah nasional yang dipilih secara “non-konvensional” lewat suara publik digital adalah langkah tak biasa; ini bisa membuka diskusi lebih lanjut mengenai demokrasi digital dan cara baru representasi publik.
Reaksi & Pandangan Luar
- Respons masyarakat: Banyak demonstran dan pendukung perubahan menyambut positif terpilihnya Karki sebagai representasi aspirasi mereka. Ada rasa lega bahwa suara mereka didengar dan menghasilkan perubahan nyata.
- Respons institusi: Presiden Nepal dan institusi militer setuju menerima hasil pemungutan dalam Discord sebagai bagian dari proses transisi, sehingga pelantikan bisa dilakukan.
- Pengamat politik memperingatkan bahwa meski terpilih melalui mekanisme unik, Karki harus tetap menghadapi tantangan administratif, politik partai, dan kemungkinan resistensi dari elit lama yang mungkin kehilangan kekuasaan.
Fokus Pemerintahan Interim & Apa Selanjutnya
Pemerintahan interim di bawah Sushila Karki punya beberapa target jangka pendek:
- Menyusun dan mengesahkan kabinet transisi.
- Menyiapkan sistem pemilu yang bebas, adil, dan aman.
- Memastikan bahwa proses pemilihan umum dan transisi tidak terganggu oleh krisis keamanan, isu korupsi, atau manipulasi politik.
- Menjaga jalur komunikasi dengan demonstran dan masyarakat luas agar perubahan yang diharapkan publik bisa tetap realistis dan terukur.
Kesimpulan
Sushila Karki menjadi simbol perubahan nyata di Nepal: dari protes publik yang kuat, sebuah pemungutan suara digital lewat Discord, hingga pelantikan sebagai PM interim wanita pertama. Kejadian ini bukan hanya penting dalam aspek simbolik, tetapi juga dalam praktik demokrasi dan peran teknologi dalam pemerintahan modern.
Bagaimanapun, sejarah baru ini datang bersama tanggung jawab besar. Keberhasilan pemerintahan transient ini akan sangat tergantung pada kemampuan Karki dan timnya mengelola transisi politik, hukum, dan stabilitas sosial. Publik Nepal dan dunia akan menaruh perhatian besar pada langkah-langkah selanjutnya.
