Gen Z Rentan Tak Sadar Mengidap Diabetes: Kenali Gejalanya Sekarang
Jakarta — Sebuah studi terkini yang dipublikasikan di The Lancet Diabetes & Endocrinology mengungkap fakta mengejutkan: banyak anak muda, khususnya generasi Z (usia di bawah 35 tahun), tak menyadari bahwa mereka telah mengidap diabetes. Ini karena gejala awal yang seringkali samar, ditambah kurangnya skrining dan kesadaran di kalangan muda.
Data Global yang Mengejutkan
Penelitian yang dimulai pada periode 2000-2023 ini meliputi data dari 204 negara dan wilayah, menggunakan tinjauan sistematis terhadap literatur dan survei yang sudah dipublikasikan.
Beberapa poin penting:
- Sekitar 44% orang usia 15 tahun ke atas dengan diabetes tidak menyadari kondisi mereka.
- Mayoritas kasus adalah diabetes tipe 2, yang berkembang secara bertahap dan sering kali tidak menimbulkan gejala yang eksplisit pada tahap awal.
- Di antara kelompok usia dewasa muda (< 35 tahun), hanya sekitar 20% yang tahu bahwa mereka mengidap diabetes. Sisanya tidak terdiagnosis.
Mengapa Gen Z Risiko Tinggi?
Beberapa faktor membuat Gen Z lebih rentan “diam-diam” mengidap diabetes:
- Minimnya skrining rutin
Organisasi kesehatan banyak yang merekomendasikan skrining pada orang dewasa usia 35 tahun ke atas. Karena Gen Z di bawah batas tersebut, mereka sering dianggap belum perlu diperiksa. - Gejala awal yang tidak spesifik
Diabetes tahap awal bisa muncul dengan gejala ringan atau tidak kentara—misalnya haus berlebihan, lapar sering, kelelahan, atau penurunan berat badan yang tak terduga—yang bisa mudah dianggap “normal” atau akibat gaya hidup. - Kurang edukasi dan kesadaran kesehatan
Banyak Gen Z yang belum sadar pentingnya memantau gula darah, terutama jika tidak ada riwayat dalam keluarga atau faktor risiko lain yang mudah dikenali.
Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Dokter dan ahli kesehatan menyebutkan sejumlah gejala yang harus diperhatikan — meskipun belum semua pengidap akan mengalami semuanya:
Gejala | Penjelasan |
---|---|
Haus berlebihan | Karena tubuh kehilangan banyak cairan saat ginjal berusaha membuang kelebihan gula melalui urin. |
Sering buang air kecil | Terutama di malam hari; ini karena ginjal bekerja ekstra untuk menyaring gula darah. |
Penurunan berat badan tak terduga | Meskipun makan tetap atau bahkan lebih, tubuh tidak bisa menyerap glukosa dengan baik, sehingga membakar lemak & otot sebagai bahan bakar alternatif. |
Penglihatan kabur | Karena perubahan kadar gula darah bisa mempengaruhi lensa mata. |
Kelelahan yang tak wajar | Badan mungkin kekurangan energi karena sel-sel tubuh kekurangan glukosa sebagai sumber tenaga. |
Pentingnya Diagnosis Dini dan Dampaknya
Mengenali diabetes lebih awal sangat krusial. Berikut manfaatnya:
- Mencegah komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kerusakan saraf, dan kehilangan penglihatan.
- Penanganan yang lebih efektif jika terapi dan gaya hidup diperbaiki sejak dini.
- Pengobatan yang sudah mapan — seperti insulin, metformin, dan obat-obatan tambahan seperti GLP-1 — lebih berhasil bila digunakan sebelum kerusakan organ sudah terlalu parah.
Rekomendasi Ahli untuk Gen Z
Bagi Gen Z atau orang muda yang ingin menjaga kesehatannya, berikut ini saran dari para ahli:
- Periksa gula darah secara rutin, terutama bila ada gejala seperti di atas atau memiliki riwayat keluarga dengan diabetes.
- Perhatikan gaya hidup:
- Konsumsi makanan sehat, rendah gula tambahan dan karbohidrat olahan.
- Lakukan olahraga secara teratur.
- Tidur cukup, dan hindari stres tinggi karena stres juga bisa memicu pelepasan hormon yang memperburuk kadar gula darah.
- Jangan abaikan gejala ringan meskipun tampak normal. Jika ada rasa haus berlebih, kelelahan, atau penglihatan kabur yang muncul berulang, lebih baik diperiksakan.
- Edukasi diri sendiri dan lingkungan sosial: kampanyekan pentingnya penyadaran diabetes di komunitas muda, agar banyak orang tidak terlambat mengetahui kondisinya.
Situasi dan Statistik Tambahan
- Secara global, sekitar 1 dari 9 orang dewasa hidup dengan diabetes.
- Di negara-negara berpenghasilan tinggi, diagnosis biasanya lebih awal dibanding negara berkembang. Ada variasi geografis yang besar dalam tingkat diagnosa dan kesadaran.
- Penelitian juga menemukan bahwa hanya sekitar 40 persen pengidap diabetes yang diobati sejak dini mencapai hasil optimal dalam menurunkan gula darah mereka. Sisanya masih berjuang karena diagnosis terlambat atau penanganan kurang ideal.
Kesimpulan
Diabetes tidak hanya “penyakit orang tua”. Banyak Gen Z yang diam-diam mengidap tapi tak tahu. Gejala awal sering samar, dan diagnosis terlambat bisa membawa konsekuensi serius. Cara terbaik adalah pencegahan dan kesadaran: deteksi dini, gaya hidup sehat, dan rutin memantau tubuh sendiri.
