Hiburan

Rhoma Irama Jadi Imam Salat Jumat di Pestapora 2025: Khutbah, Doa, dan Harmoni Spiritual di Tengah Festival Musik

Jakarta, 6 September 2025 – Di tengah gegap gempita festival musik Pestapora 2025, momen yang nyaris tak terduga muncul saat legenda dangdut Rhoma Irama tampil bukan sekadar sebagai penghibur, melainkan menjadi Imam dan Khatib Salat Jumat pada hari Jumat, 5 September 2025 . Langkah ini menjadi titik temu antara musik, spiritualitas, dan penggalangan kebersamaan—di saat bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW


Penyelenggaraan Istimewa di Tengah Suasana Festival

Festival musik Pestapora yang digelar di Gambir Expo & Hall 2D JIExpo Kemayoran pada 5, 6, dan 7 September 2025 kali ini mengambil pola berbeda. Acara digelar sejak pukul 08.00 hingga 20.00 WIB, sebagai respons terhadap situasi sosial-politik yang tengah terjadi .

Untuk pertama kalinya, pihak penyelenggara menyediakan ruang dan waktu untuk salat Jumat berjemaah, dilaksanakan di panggung utama Pestapora Stage, dihadiri ribuan penonton yang ikut berpartisipasi dalam ibadah tersebut .


Rhoma Irama: Dari Panggung Musik ke Mimbar Khatib

Rhoma Irama, yang dikenal sebagai “Raja Dangdut”, menjadi imam sekaligus khatib dalam kesempatan ini. Dalam khutbahnya, ia mengajak umat muslim untuk meneladani keagungan Nabi Muhammad dan hidup dalam taqwa serta keimanan kepada Allah SWT .

Lebih lanjut, beliau menyampaikan doa yang khusyuk bagi para pemimpin dan bangsa Indonesia:

“Ya Allah, kami doakan agar anggota legislatif, yudikatif, eksekutif bisa menjalankan tugas dengan penuh amanah, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Dan agar Engkau menjadikan Indonesia ini Baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur.”

Beliau juga menekankan urgensi integritas dalam kepemimpinan dan mengingatkan tentang konsekuensi jika pemimpin mengingkari amanah:

“Kalau mereka ingkar, maka Engkau turunkan azab atas kelakuan mereka.”

Dalam khutbahnya, Rhoma Irama membacakan Surah Al-A’raf ayat 96, serta menjelaskan arti dan maknanya mengenai keberkahan dan konsekuensi bagi kaum yang melanggar janji-Nya .


Atmosfer dan Kehangatan Ibadah di Tengah Panas Terik

Meski dilangsungkan di bawah terik matahari, suasana salat berlangsung dengan lancar dan penuh kekhusyukan. Gelombang keseriusan ibadah terasa kental saat ribuan jemaah berdiri tertib di atas hamparan alas putih yang telah disiapkan panitia. Setelah pelaksanaan salat, suasana kembali meriah dengan musik dan penampilan idola penonton.


Viral dan Resonansi Media Sosial

Cuplikan video khutbah dan penyelenggaraan salat Jumat di tengah festival ini dengan cepat menyebar luas di media sosial, memicu beragam tanggapan netizen:

  • Sebagian menyatakan takjub atas harmoni spiritual yang tercipta di ruang hiburan.
  • Ada pula yang memaknai bahwa momen itu mencerminkan keseimbangan antara hiburan dan nilai religius, serta sinyal kuat bahwa Indonesia bisa berkembang secara spiritual di tengah modernitas.

Berita dan liputan beberapa media seperti Suara.com mencatat khutbah Rhoma Irama viral dan menyoroti pentingnya pesan keagamaan yang disampaikan dalam konteks festival musik yang unik ini suara.com. Detik.com juga menampilkan liputan mendalam mengenai suasana dan pesan spiritual yang disampaikan dalam khotbah tersebut .


Signifikansi Budaya, Musik, dan Spiritualitas

Langkah menghadirkan salat berjemaah di panggung festival musik menjadi simbol keberanian dan inovasi. Bagi penyelenggara, ini menunjukkan bahwa festival bisa menjadi medium untuk memperkuat harmonisasi antara musik, budaya, dan spiritualitas .

Bagi Rhoma Irama sendiri, momen ini bukan sekadar tampil di atas panggung—melainkan meneruskan misi artistiknya yang telah lama menggabungkan dakwah dengan karya seni, sejak era pasca haji beliau mempertegas penggunaan musik sebagai wahana moral dan spiritual

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *