HukumKriminalitas

Teror Email Bom Sasar 10 Sekolah di Depok: Kronologi, Penanganan, dan Penyidikan Polisi

Depok, Jawa Barat — Sebanyak sepuluh sekolah di Kota Depok menjadi sasaran ancaman bom yang dikirim melalui surat elektronik (email) pada Selasa malam (23/12/2025). Ancaman ini mengejutkan masyarakat setempat, terutama karena muncul saat sekolah sedang berada di masa libur akhir tahun. Polisi cepat merespons insiden ini untuk memastikan keamanan dan menenangkan warga serta orang tua murid.

Ancaman bom itu pertama kali diketahui oleh sejumlah pihak sekolah setelah menerima email yang berisi pesan bernada ancaman. Merespons hal ini, Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Brimob Polri langsung dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan di 10 sekolah tersebut. Pemeriksaan dimulai Selasa malam dan berlanjut hingga Rabu dini hari.

Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, mengatakan bahwa hingga laporan ini disusun, belum ditemukan bom atau benda berbahaya di seluruh sekolah yang diperiksa. “Tim Jibom sudah melakukan penyisiran, namun sejauh ini tidak terbukti ada bom di lokasi mana pun,” ujar Made. Enam sekolah telah selesai diperiksa, sementara empat lainnya masih dalam proses saat pernyataan itu dibuat.


Daftar Sekolah yang Menjadi Sasaran Ancaman

Adapun sepuluh sekolah yang tercatat menerima email berisi ancaman bom antara lain:

  1. SMA Arrahman
  2. SMA Al Mawaddah
  3. SMA 4 Depok
  4. SMA PGRI 1
  5. SMA Bintara Depok
  6. SMA Budi Bakti
  7. SMA Cakra Buana
  8. SMA 7 Sawangan
  9. SMA Nururrahman
  10. SMAN 6 Depok

Meskipun seluruh sekolah tersebut dalam keadaan tidak beraktivitas karena masa libur, ancaman itu tetap memicu kekhawatiran orang tua dan tenaga pendidik. Polisi kemudian melakukan pengecekan satu per satu dengan bantuan alat dan personel khusus dari Gegana untuk memastikan tidak ada ancaman nyata.


Asal Usul Email dan Identitas yang Dicurigai

Penyelidikan awal mengungkap bahwa email ancaman itu dikirim menggunakan alamat email pribadi yang diduga digunakan oleh seseorang berinisial KLM, yang dikabarkan seorang perempuan. Dalam foto dan data yang diperoleh media, email tersebut dikirim langsung ke alamat email resmi sepuluh sekolah itu pada dini hari. Namun hingga kini, polisi masih belum bisa memastikan apakah akun email tersebut benar milik pelaku atau disalahgunakan oleh pihak lain.

Polisi juga sudah menelusuri alamat yang dicantumkan dalam email sebagai lokasi rumah dari pengirim, namun belum menemukan siapa pun di alamat itu saat dilakukan pengecekan langsung. “Hasil sementara sementara belum ditemukan orang yang dimaksud,” kata Made saat dihubungi.


Motif dan Penyidikan Polisi

Motif di balik ancaman ini masih terus didalami. Polisi menyatakan bahwa isi email mengandung nada kekesalan dan kekecewaan dari pengirim terhadap kualitas pendidikan dan layanan sekolah, serta terhadap pihak kepolisian di Depok. Hal ini memunculkan dugaan bahwa ancaman itu lahir dari perasaan tidak puas sang pengirim terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan pengalaman pribadi.

Meski demikian, aparat belum bisa memastikan apakah benar pengirim email itu adalah pelaku ancaman atau apakah akun tersebut digunakan oleh orang lain. Polisi masih mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi terkait kasus ini, termasuk memeriksa alamat IP dan kemungkinan jejak digital lain yang bisa mengarah ke identitas sebenarnya pelaku.


Reaksi Warga dan Tindakan Keamanan

Ancaman melalui email ini tentu saja menjadi perhatian serius di tengah kondisi sekolah yang sedang libur. Meski tidak ada ancaman nyata yang ditemukan, pihak sekolah dan polisi berharap masyarakat tetap waspada terhadap segala bentuk pesan yang tidak jelas asalnya. Pemerintah daerah dan aparat keamanan juga terus berkoordinasi untuk memastikan keamanan sekolah dan lingkungan di sekitar Depok.

Polisi juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan email mencurigakan ke pihak berwajib, dan memastikan bahwa anak-anak serta orang tua tidak panik menyikapi ancaman yang belum terbukti. Dengan demikian, penanganan insiden seperti ini dapat berjalan dengan lebih efektif tanpa menimbulkan keresahan yang tidak perlu di masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *