Tetangga RI Membara! Kamboja Tembakkan Roket, Thailand Terpaksa Evakuasi Warga Satu Kota
TentangRakyat.id, JAKARTA – Kabar mengejutkan datang dari kawasan Asia Tenggara. Dua negara tetangga Indonesia, Kamboja dan Thailand, terlibat dalam eskalasi konflik yang kian memanas. Laporan terbaru pada Senin (22/12) menyebutkan bahwa serangan roket dari pihak Kamboja telah memaksa otoritas Thailand melakukan evakuasi massal terhadap penduduk di salah satu kota perbatasannya.
Situasi di garis perbatasan kedua negara dilaporkan mencekam. Ketegangan yang sebelumnya hanya berupa friksi diplomatik dan militer skala kecil, kini berubah menjadi ancaman nyata bagi keselamatan warga sipil.
Serangan Roket Guncang Perbatasan
Berdasarkan informasi yang dihimpun, rentetan tembakan roket diluncurkan dari wilayah Kamboja ke arah teritorial Thailand. Ledakan keras terdengar hingga radius beberapa kilometer, memicu kepanikan luar biasa di kalangan masyarakat yang tinggal di zona merah tersebut.
Belum ada konfirmasi resmi mengenai jumlah korban jiwa, namun kerusakan infrastruktur di beberapa titik dilaporkan terjadi akibat hantaman proyektil tersebut. Serangan ini dinilai sebagai salah satu insiden paling serius dalam hubungan kedua negara sepanjang tahun 2025.
Ribuan Warga Mengungsi
Merespons serangan tersebut, pemerintah Thailand bergerak cepat. Demi menghindari jatuhnya korban sipil, perintah evakuasi darurat langsung diterbitkan untuk satu kota yang berada dalam jangkauan tembak.
Pemandangan memilukan terlihat saat ribuan warga—termasuk lansia, wanita, dan anak-anak—terpaksa meninggalkan rumah mereka dengan membawa barang seadanya. Mereka dievakuasi menggunakan truk militer dan kendaraan pribadi menuju tempat penampungan sementara yang lebih aman, menjauh dari garis api.
Alarm Bahaya bagi ASEAN
Konflik terbuka antara dua anggota ASEAN ini tentu menjadi “alarm bahaya” bagi stabilitas kawasan Asia Tenggara. Indonesia dan negara-negara tetangga lainnya menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri. Perang terbuka tidak hanya akan menyengsarakan rakyat di kedua negara, tetapi juga berpotensi mengganggu ekonomi dan keamanan regional secara luas.
Hingga berita ini diturunkan, komunitas internasional terus memantau perkembangan situasi dan mendesak agar jalur diplomasi segera dibuka kembali untuk meredam letupan senjata.
