HukumKriminalitas

Kericuhan di Kalibata: Warung dan Motor Dibakar Usai Debt Collector Tewas Dikeroyok

Jakarta — Aksi pengeroyokan terhadap dua debt collector atau yang dikenal sebagai mata elang (matel) pada Kamis sore (11/12/2025) di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan berujung pada kerusuhan yang menyebabkan sejumlah warung, kendaraan, dan kios dibakar massa. Insiden ini langsung menarik perhatian aparat, warga, dan publik karena dampaknya terhadap keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.

Pengeroyokan itu bermula saat kedua matel mencoba menghentikan pengendara sepeda motor yang melintas di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata sekitar pukul 15.30 WIB. Interaksi awal yang berlangsung singkat berubah menjadi kekerasan setelah sekelompok orang tiba-tiba keluar dari mobil yang lewat dan ikut menyerang mereka. Kejadian itu berlangsung dengan cepat, meninggalkan korban luka parah dan situasi yang langsung memanas.


Awal Interaksi yang Memicu Kekerasan

Kejadian bermula ketika dua debt collector menghentikan seorang pengendara motor di Jalan TMP Kalibata. Tujuan awal mereka adalah menjalankan tugas mereka, namun percakapan cepat berubah menjadi situasi tegang. Tidak lama kemudian, sekelompok orang yang diduga pengguna jalan lain keluar dari mobil dan langsung melakukan pengeroyokan terhadap mereka. Serangan itu terjadi secara tiba-tiba dan menjadi sangat brutal dalam hitungan detik.

Menurut penjelasan polisi setempat, pengeroyokan itu bukan terjadi setelah ada mediasi atau adu mulut panjang, tetapi langsung bereskalasi menjadi kekerasan fisik terhadap kedua matel. Aparat juga mencatat bahwa pelaku pengeroyokan langsung meninggalkan lokasi usai menyerang, tanpa memberikan pertolongan apapun.


Satu Debt Collector Tewas, Satu Kritis

Dampak dari pengeroyokan itu sangat mematikan. Satu dari dua mata elang yang menjadi korban pengeroyokan dinyatakan tewas di tempat kejadian. Kondisi rekan korban tidak kalah mengkhawatirkan; ia mengalami luka serius sehingga harus dilarikan ke rumah sakit di wilayah Cawang untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kematian salah satu debt collector kemudian memicu emosi di antara rekan-rekan dan masyarakat yang mengetahui kejadian itu. Informasi tentang seorang petugas yang tewas saat menjalankan tugasnya menyebar dengan cepat di lingkungan sekitar Kalibata.


Pembakaran Warung dan Motor oleh Massa

Kericuhan tidak berhenti pada pengeroyokan. Menjelang sore hingga malam hari, sekelompok orang yang diduga sebagai rekan dan pendukung matel kembali ke lokasi dengan emosi tinggi. Mereka melakukan aksi balasan berupa pembakaran warung, kios pedagang kecil, dan kendaraan yang terparkir di sekitar Jalan TMP Kalibata.

Total ada **9 kios pedagang yang dibakar, 6 sepeda motor, dan 1 mobil ikut menjadi sasaran dalam insiden ini. Pembakaran dilakukan secara sporadis di beberapa titik yang berdekatan, dan dugaan sementara bahan bakar seperti bensin digunakan untuk memicu kobaran api

Beruntung, dari kerusuhan yang terjadi setelah pengeroyokan tersebut tidak ada laporan tambahan korban jiwa. Namun kerugian materiil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah akibat bangunan, barang dagangan, dan kendaraan yang hangus terbakar.


Polisi Gencar Selidiki Kasus

Menanggapi kericuhan tersebut, pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya langsung melakukan penyisiran di lokasi kejadian dan sekitarnya. Tujuannya adalah untuk meredam situasi yang sempat memanas dan untuk mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam kedua kasus: pengeroyokan dan pembakaran.

Kapolres Metro Jakarta Selatan menyatakan bahwa aparat akan memproses kedua peristiwa tersebut sebagai kasus yang berbeda namun tetap terkait. Penyidik menyampaikan akan mendalami siapa saja yang terlibat secara langsung dalam pengeroyokan hingga siapa pelaku pembakaran warung dan kendaraan itu.

Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, serta menyerahkan segala informasi dan bukti kepada tim penyidik. Langkah ini penting agar suasana tetap kondusif dan proses hukum berjalan dengan baik tanpa gangguan dari pihak-pihak yang ingin memperburuk keadaan.


Dampak Sosial dan Seruan Tetap Tenang

Insiden kekerasan yang bermula dari pengeroyokan ini memperlihatkan bagaimana emosi dan reaksi massa dapat berubah cepat menjadi tindakan anarkis. Kasus seperti ini juga membuka diskusi lebih luas tentang cara penagihan tugas matel di ruang publik dan dampaknya terhadap masyarakat umum.

Warga sekitar Kalibata yang menjadi saksi juga merasa prihatin atas kejadian itu. Banyak dari mereka yang sebelumnya menjalankan aktivitas seperti biasa mendadak berada di tengah suasana tegang dan penuh ketidakpastian. Aparat berharap ketegangan ini cepat surut dan warga bisa kembali beraktivitas dengan rasa aman.


Penutup: Kasus pengeroyokan yang menewaskan satu debt collector dan berujung pada pembakaran warung serta kendaraan menjadi peringatan penting tentang pentingnya pengendalian massa dan penegakan hukum yang cepat. Aparat berjanji untuk mengusut tuntas kedua kasus agar keadilan ditegakkan dan kejadian serupa tidak terulang kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *